Breaking News
Join This Site
Peran Orang Tua dan Guru dalam Membentuk Karakter Anak

Peran Orang Tua dan Guru dalam Membentuk Karakter Anak

Peran orang tua dan guru dalam membentuk karakter anak - Yang namanya anak-anak akan selalu menyenangi permainan. Dan itu adalah suatu hal yang wajar, karena itu memang dunia mereka. Bermain itu identik dengan perasaan senang, terkadang bisa  membuat anak-anak lupa waktu hingga melupakan kegiatan-kegiatan pokok yang semestinya harus ia kerjakan seperti beribadah, belajar ataupun membantu orang tua.
Jika hal tersebut terus dibiarkan tentunya bisa berdampak negatif terhadap perkembangan karakter anak. Perasaan senang karena bermain hingga lupa terhadap waktu akan membuat anak kehilangan rasa tanggung jawab serta tidak mempunyai kedisiplinan. Jika tidak disikapi dengan benar, tidak menutup kemungkinan sifat negatif tersebut akan terus melekat pada diri anak hingga memasuki jenjang usia yang lebih tua.
Ketika di sekolah, materi tentang pembentukan karakter siswa tentunya diajarkan oleh para guru. Dengan bermacam metode guru akan berusaha untuk menanamkan nilai-nilai mulia sehingga terbentuklah karakter bertanggung jawab dan kedisiplinan. Dengan harapan bahwa ketika keluar dari sekolah anak-anak akan bisa mengaplikasikannya di ruang lingkup yang lebih luas, minimal di lingkup keluarga.
Peran Orang Tua dan Guru dalam Membentuk Karakter Anak
Salah satu usaha sekolah untuk membentuk karakter anak
Sifat alamiah anak untuk mencari kesenangan akan mulai muncul ketika ia keluar dari sekolah. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari hilangnya suatu ikatan terhadap peraturan yang harus ia patuhi selama di sekolah. Disinilah peran orang tua untuk mendampingi anak-anaknya belajar bertanggung jawab dan disiplin sebagai pengganti guru di sekolah.
Peran orang tua terhadap anak ketika di rumah tentunya akan lebih berat daripada seorang guru di sekolah. Anak-anak akan belajar tidak hanya dengan teori, tetapi mereka akan melihat langsung bagaimana orang tua mereka menjalani aktifitas kesehariannya. Mereka akan mencontoh apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berada di dekat mereka.
Anak-anak yang sudah mulai mengerti tentang perbuatan benar dan salah bisa saja melakukan kesalahan karena hal tersebut telah dianggap biasa di dalam keluarganya. Hal tersebut tentunya akan membiaskan pembelajaran yang ditanamkan oleh guru di sekolah. Sebagai contoh apabila orang tua membiarkan anaknya bermain atau melihat televisi tanpa memperdulikan waktu belajar anak dan tugas-tugas yang diberikan guru ketika disekolah. 
 

Technology